Latar Belakang Aksi

Aksi “Indonesia Gelap” merupakan respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur pemotongan anggaran sebesar Rp306,69 triliun. Kebijakan ini berdampak pada berbagai sektor vital, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Mahasiswa menilai kebijakan ini tidak tepat sasaran dan berpotensi memperburuk kesejahteraan masyarakat.

13 Tuntutan Mahasiswa

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan utama kepada pemerintah:

1. Pendidikan Gratis, Ilmiah, dan Demokratis: Menolak pemangkasan anggaran pendidikan dan menuntut akses pendidikan yang merata.
2. Reforma Agraria Sejati: Menuntut pencabutan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merugikan rakyat dan mendorong reforma agraria yang adil.
3. Tolak Revisi UU Minerba: Menolak revisi Undang-Undang Minerba yang dianggap membungkam kritik akademis.
4. Hapus Dwifungsi ABRI: Menuntut penghapusan peran ganda militer dalam sektor sipil untuk menjaga demokrasi.
5. Sahkan RUU Masyarakat Adat: Menuntut pengesahan RUU yang melindungi hak-hak masyarakat adat.
6. Cabut Inpres Nomor 1 Tahun 2025: Menuntut pencabutan kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai merugikan rakyat.
7. Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Menuntut evaluasi menyeluruh terhadap program MBG agar tepat sasaran.
8. Realisasikan Tunjangan Kinerja Dosen: Menuntut pencairan tunjangan kinerja untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
9. Perppu Perampasan Aset: Mendesak pemerintah mengeluarkan Perppu untuk memberantas korupsi.
10. Tolak Revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan: Menolak revisi yang berpotensi memperlemah pengawasan terhadap aparat.
11. Efisiensi dan Rombak Kabinet: Menuntut efisiensi anggaran dan perombakan kabinet untuk meningkatkan kinerja pemerintah.
12. Tolak Revisi Tata Tertib DPR: Menolak revisi yang dianggap membatasi kebebasan berpendapat.
13. Reformasi Kepolisian: Menuntut reformasi menyeluruh terhadap institusi kepolisian.

Respons Pemerintah

Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuntutan mahasiswa. Namun, aksi Indonesia Gelap ini telah menarik perhatian publik dan menimbulkan diskusi luas mengenai arah kebijakan fiskal pemerintah.​

Jakarta, 22 Maret 2025 – Gaya hidup masyarakat Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan teknologi. Berikut adalah beberapa tren gaya hidup terbaru yang sedang populer di Indonesia:​

1. Gaya Hidup Frugal: Hemat dan Efisien

Gaya hidup frugal atau hidup hemat semakin diminati oleh masyarakat urban. Prinsip utama dari gaya hidup ini adalah memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan, serta memanfaatkan sumber daya secara efisien. Contohnya, Su Yige, seorang wanita asal Shanghai, menjadi viral karena menerapkan frugal living dengan menggunakan produk bekas dan mengurangi konsumsi yang tidak perlu. ​

2. Peningkatan Belanja Online Selama Ramadan

Selama bulan Ramadan, tren belanja online mengalami peningkatan signifikan. Masyarakat cenderung berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga pakaian melalui platform e-commerce, terutama pada jam-jam tertentu setelah berbuka puasa. Hal ini menunjukkan pergeseran perilaku konsumen yang memanfaatkan teknologi untuk kemudahan berbelanja. ​

3. Adopsi Teknologi AI dalam Kehidupan Sehari-hari

Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan. Penggunaan AI tidak hanya terbatas pada sektor industri, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari seperti asisten virtual, rekomendasi konten, hingga manajemen keuangan pribadi. Adopsi teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup masyarakat. ​

4. Kesadaran Akan Gaya Hidup Sehat dan Kebugaran

Masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran. Tren seperti bersepeda, yoga, dan pola makan sehat menjadi bagian dari rutinitas harian. Selain itu, informasi mengenai tips diet dan olahraga mudah diakses melalui berbagai platform digital, mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka. ​

5. Penggunaan Produk Ramah Lingkungan

Kesadaran akan isu lingkungan mendorong masyarakat untuk beralih ke produk-produk ramah lingkungan. Mulai dari penggunaan tas belanja kain, sedotan stainless, hingga produk perawatan diri organik. Tren ini tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga mencerminkan kepedulian individu terhadap bumi. ​

6. Tren Fashion Berkelanjutan

Industri fashion di Indonesia mulai mengadopsi konsep berkelanjutan dengan memproduksi pakaian dari bahan daur ulang dan ramah lingkungan. Konsumen pun semakin tertarik dengan produk fashion yang tidak hanya stylish tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan. ​

7. Peningkatan Minat Terhadap Wisata Lokal

Pandemi telah mengubah preferensi wisata masyarakat. Kini, destinasi lokal menjadi pilihan utama untuk berlibur. Selain mendukung perekonomian lokal, wisata domestik juga memberikan pengalaman unik yang tidak kalah menarik dibandingkan destinasi internasional. ​

Tren-tren di atas mencerminkan dinamika gaya hidup masyarakat Indonesia yang terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.​